Menanti
Cahaya
Gelap
berliku jalan hidupku
Kelam
pekat hitam bagai malam
Ingin
kucari jalan cahyamu
Jalan
terang penunjuk malamku
Aku
terdiam dikhidmatku
Termenung
diri sesalkan hati
Meratap
bisu tertegun malu
Aku
terdiam bagai batu
Malamkupun
tak kunjung habis
Sinar
bulan tak cukup buatku
Bintang
itu pun tersenyum miris
Aku
rindu cahaya fajar
Aku
rindu hangat pagi
Semua
itu tak jua tiba
Hanya
harap d hatiku kini
Tanda
tanya
Berjuta kenangan telah terukir
indah...
Terukir seperti arca di batu cadas
Seperti rorojonggrang yang ingin
seribu candi
Di tiap sudut dan sudut penuh kisah
cintanya
Kisah
kasih dan kepercayaan
Tergambar
indah dalam relief sanubari
Layaknya
kisah rama dan shinta
Menjadi
sebuah cerita indah dalam cerita ramayana
Untuku
dan engkau.....
Sesaat
atau selamanya,,,,,?
Sudut
Hitam Kota Kebanggaan
Dikota itu........
Seorang laki-laki paruh Baya
Disana dia jongkok menengadah
Berkulit hitam meneduh di emperan toko malioboro
Dengan kain lusuh berhiaskan keringat masam
bercampur debu
Matanya menatap binar dengan mangkok plastik
ditangannya
Sudut hitam kota kebanggaan kita yang menyedihkan
Tuhan
Baru
Tanpamu aku sengsara
Tanpamu aku tak hidup
Hidupku kau yang mengatur
Hidupku kau yang tentukan
Karena kau ada hidupku sengsara
Karena kau nyata hidupku menderita
Deritaku semua karenamu
Karenamu dunia menjadi gila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar