Sabtu, 16 Juni 2012

Unsur-Unsur Tragedy di Poetic Aristoteles Dalam Novel “The Great Gatsby” Karya F. Scott Fitzgerald

     A.    “The Great Gatsby” Summary

Dalam Novel ini mengisahkan tentang Gatsby seorang yang kaya raya yang masih mencintai mantan pacarnya dahulu ketika dia masih miskin bernama Daisy, dan sekarang Daisy telah menikah dengan seorang lelaki bernama Tom. Seseorang bernama Nick tetangga Gatsby yang menjadi narrator dalam cerita ini menjadi jalan atau perantara untuk mewujudkan keinginan Gatsby untuk bisa bertemu dan dekat dengan Daisy. Itu karena Nick mengenal Daisy dan dekat dengan keluarganya. Dengan bantuan Nick, Gatsby bisa kembali bertemu dengan Daisy dan malah menjadi sangat dekat dengan Daisy.
Suatu saat ketika Tom akan pergi ke suatu tempat untuk berpesta bersama istrinya, Nick dan Gatsby, dia meminjam mobil Gatsby untuk pergi dan sebelumnya dia berkunjung terlebih dahulu ke rumah pasangan suami istri Wilson dan Myrtle. Wilson adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya Myrtle, bahkan cenderung berlebihan hingga membuat Myrtle tidak nyaman. Setelah dari sana mereka melanjutkan ke tempat pesta. Kemudian pada saat pesta, kedekatan antara Gatsby dan Daisy makin terlihat. Tom yang sudah curiga melihat kedekatan mereka bertengkar dengan Daisy dan Gatsby. Kemudian di akhir pertengkaran, Gatsby dan Daisy pulang bersama-sama dengan mobil Gatsby. Daisy yang mengendarai mobil Gatsby saat itu menabrak seorang wanita, dan ternyata wanita itu adalah Myrtle yang juga bertengkar dengan suaminya Wilson dan berlari ke jalan kemudian tertabrak Daisy. Daisy yang panik saat itu langsung kabur namun mobilnya terlihat oleh Wilson dan Michaelis yang ketika itu mengejar Myrtle. Wilson menyadari bahwa mobil itu adalah yang dibawa Tom sebelumnya. Tapi setelah mendengar pejelasan dari Tom dia menyadari bahwa pemilik dari mobil itu adalah Gatsby.

Gatsby yang melindungi Daisy dengan mengaku bahwa dia yang mengendarai mobil itu ketika menabrak Myrtle akhirnya dibunuh oleh Wilson yang merasa dendam, kemudian Wilson pun akhirnya bunuh diri seusai membunuh Gatsby.
Sepeninggalnya Gatsby, Daisy tidak diketahui keberadaannya. Tiada kata bela sungkawa ataupun bunga yang dikirim kerumah Gatsby, Bahkan saat pemakaman Gatsby pun dia tidak datang. Setelah Nick mencari informasi tentangnya ternyata diketahui bahwa Daisy kembali lagi kepada suaminya yakni Tom.
.
      B.     Unsur-Unsur Tragedi di Poetic Aristoteles Yang Ada Dalam Novel Ini

Dalam essay ini saya akan membahas tentang unsur Tragedy dalam poetic Aristoteles yang ada dalam novel “The Graet Gatsby” karya F. Scott Fitzgerald. Tragedy menurut Aristoteles “Tragedy, then, is an imitation of an action that is serious, complete, and of a certain magnitude; in language embellished with each kind of artistic ornament, the several kinds being found in separate parts of the play; in the form of action, not of narrative; with incidents arousing pity and fear”. Dalam tragedy, plot merupakan unsur yang paling penting. Dalam plot sebuah cerita harus mempunyai tiga bagian yakni: awal (pengenalan karakter), tengah (turning action), dan akhir (Resolusi). Seluruh rangkaian cerita dari mulai beginning, middle dan Ending tersebut oleh aristoteles disebut dengan Tragic Flow. Menurut Aristoteles diakhir cerita dalam tragedy itu harus sad Ending. Kenapa elemen dalam Tragic Flow ini harus ada dan menjadi yang terpenting?, karena sebuah karya/cerita harus memberikan rasa “pity & fear” (perasaan kasihan dan takut) pada pembaca setelah membaca karya tersebut, sehingga jika suatu cerita atau karya mempunyai plot yang utuh sampai akhir menurut aristoteles pembaca bisa merasakan suatu perasaan ketika selesai membacanya. Biasanya cerita-cerita yang termasuk pada tragedy di akhir cerita selalu berujung tragis seperti kematian.
Novel “The Great Gatsby” menurut saya bisa masuk kepada category tragedy di atas karena memenuhi syarat tersebut. Plot dalam “The Great Gatsby” juga terdapat 3 bagian tadi.

1.      Tragic Flow
Salah satu syarat suatu karya bisa termasuk dalam Tragedy di dalamnya harus ada yang disebut dengan Tragic Flow. Tragic Flow disini bisa berarti Plot atau alur yang harus di lalui oeh sebuah cerita. Dalam Tragic Flow ini ada beberapa element yang harus dipenuhi yakni:
a.       Beginning
b.      Middle
c.       Endimg

      A.    Beginning
Dalam Beginning biasanya berisi tentang pengenalan karakter yang ada dalam karya tersebut.
Di awal cerita disebutkan bahwa narator yakni Nick menceritakan bahwa dia berpindah ke West Egg. Kemudian dia pergi ke East Egg untuk bertemu dan makan malam bersama Tom temannya sewaktu kuliah beserta Daisy istrinya, dan tahu bahwa dia bertetangga dengan pemilik rumah besar bernama Gatsby, walaupun belum pernah berkenalan secara langsung.

“I lived at West Egg, the - well, the less fashionable of the two, though this is a most superficial tag to express the bizarre and not a little sinister contrast between them. My house was at the very tip of the egg, only fifty yards from the Sound” (Chapter 1 page 5)

Across the courtesy by the white palaces of fashionable East Egg glittered along the water, and the history of the summer really begins on the evening I drove over there to have dinner with the Tom Buchanans. Daisy was my second cousin once removed, and I'd known Tom in college. And just after the war I spent two days with them in Chicago.” (Chapter 1 page 6)

“The one on my right was a colossal affair by any standard - it was a factual imitation of some Hotel de Ville in Normandy, with a tower on one side, spanking new under a thin beard of raw ivy, and a marble swimming pool, and more than forty acres of lawn and garden. It was Gatsby's mansion. Or, rather, as I didn't know Mr. Gatsby, it was a mansion, inhabited by, gentleman of that name”. (Chapter 1 page 5)
    
      B.     Middle
Dalam middle ini terdapat inti atau masalah yang ingin ditampilkan oleh si pengarang, biasanya akan diceritakan terlebih dahulu darimana permasalahan dimulai sehingga akan  mencapai titik klimax.
Di dalam novel bagian middle nya adalah ketika Daisy dan Gatsby kembali meneruskan hubungan mereka yang mana saat itu Daisy sendiri sudah terikat hubungan dengan Tom. Itulah yang menjadi awal kenapa masalah dalam cerita ini terjadi
Hal tersebut terlihat dari kutipan novel tersebut.
'You always look so cool,' she repeated. She had told him that she loved him, and Tom Buchanan saw. He was astounded. His mouth opened a little, and he looked at Gatsby, and then back at Daisy as if he had just recognized her as someone he knew a long time ago”. (Chapter 7 page 75)
            Kutipan diatas adalah pernyataan dari Daisy sendiri yang mengisyaratkan bahwa dia mencintai Gatsby. Kemudian Tom curiga melihat kedekatan mereka hingga Tom dan Gatsby bertengkar hal tersebut terlihat didalam kutipan novel yang menyebutkan.
 “'Wait a minute,' snapped Tom, 'I want to ask Mr. Gatsby one more question.' 'Go on,' Gatsby said politely 'What kind of a row are you trying to cause in my house anyhow?' They were out in the open at last and Gatsby was content. 'He isn't causing a row,' Daisy looked desperately from one to the other. 'You're causing a row. Please have a little self-control.'
'Self-control!' repeated Tom incredulously. 'I suppose the latest thing is to sit back and let Mr Nobody from Nowhere make love to your wife. Well, if that's the idea you can count me out . . . Nowadays people begin by sneerirg at family life and family institutions, and next they'll throw everything overboard and have intermarriage between black and white.'”. (Chapter 7 page 82-83)

Ketika Gatsby dan Daisy pergi dari pesta menggunakan mobil Gatsby setelah bertengkar dengan Tom, mereka menabrak Myrtle istri dari Wilson dan yang mengendarai mobil tersebut adalah Daisy.
“The 'death car'as the newspapers called it, didn't stop; it came out of the gathering darkness, wavered ragically for a moment, and then disappeared around the next bend. Mawomichaelis wasn't even sure of it’s color - he told the first policeman that it was light green. The other car, the one going towards New York, came to rest a hundred yards beyond, and its driver hurried back to where Myrtle Wilson, her life violently extinguished, knelt in the road and mingled her thick dark blood with the dust”. (Chapter 7 Page 88)

Kutipan yang menjelaskan bahwa daisy yang mengendarai mobil dan menabrak Myrtle.
“'Was Daisy driving?' 'Yes,' he said after a moment, 'but of course I'll say I was. You see, when we left New York she was very nervous and she thought it would steady her to drive - and this woman rushed out at us just as we were passing a car coming the other way. It all happened in a minute, but it seemed to me that she wanted to speak to us, thought we were somebody she knew. (Chapter 7 page 92)

      C.    Ending
Ending disini berarti hasil akhir atau kesimpulan yang jelas tentang apa yang terjadi setelah permasalahan inti dalam cerita tersebut.
Ending (resolusi) dalam novel ini yakni ketika Wilson membunuh Gatsby setelah mengetahui bahwa mobil tersebut adalah miliknya karena awalnya dia mengaggap mobil itu adalah milik Tom karena pernah dibawa olehnya ketika sebelumnya dia berkunjung.
Dapat kita lihat kutipan di dalam novel yang berisi penjelasan Tom bahwa bukan dia sebenarnya yang menjadi pemilik mobil yang menabrak Myrtle, karena sebelumnya dia pernah meminjam mobil Gatsby tersebut dan berkunjung kerumah Wilson. Kemudian Gatsby mati dibunuh oleh Wilson yang merasa dendam dan Wilson pun akhirnya bunuh diri.
“Listen,' said Tom, shaking him a little.’I just got here a minute ago, from New York. I was bringing you that coupe we've been talking about. That yellow car I was driving this afternoon wasn't mine – do you hear? I haven't seen it all afternoon.” (Chapter 7 page 90)
Dan ketika Wilson membunuh Gatsby kemudian membunuh dirinya sendiri.
“The chauffeur - he was one of Wolfsheim's protégés - heard the shots - afterwards he could only say that he hadn't thought anything much about them. I drove from the station directly to Gatsby’s house and my rushing anxiously up the front steps was the first thing that alarmed anyone. But they knew then, I firmly believe. With scarcely a word said, four of us, the chauffeur, buder, gardener and I, hurried down to the pool.
There was a faint, barely perceptible movement of the water as the fresh flow from one end urged its way towards the drain at the other. With little ripples that were hardly the shadows of waves, the laden mattress moved irregularly down the pool. A small gust of wind that scarcely corrugated the surface was enough to disturb its accidental course with its accidental burden. The touch of a cluster of leaves revolved it slowly, tracing, like the leg of transit, a thin red circle in the water.
It was after we started with Gatsby towards the house that the gardener saw Wilson's body a little way off in the grass, and the holocaust was complete”. (Chapter 8 page 103)

            Jadi dalam karya ini terdapat ketiga syarat dikatakan sebagai tragedy menurut Aristoteles yang disebut dengan Tragic Flow. Suatu karya tidak bisa dikategorikan sebagai Tragedy jika karya tersebut bersifat Ambigu atau mengambang diakhir tanpa diketahui resolusi yang jelas.

2.      Pity&Fear.
Pity&Fear disini maksudnya efek perasaan yang muncul pada pembaca ketika membaca karya yang termasuk kategori Tragedi menurut Aristoteles.
Dalam karya ini diakhir diceritakan bahwa Gatsby yang merupakan tokoh utama dari cerita ini dikatakan mati. Dia mati dibunuh oleh Wilson karena mengaku yang membawa mobil ketika Myrtle tertabrak adalah dia padahal yang membawa mobil itu sebenarnya adalah Daisy. Namun setelah kematian Gatsby, Daisy malah kembali lagi kepada suaminya Tom. Ini semua cocok dengan perkataan Aristoteles yang mengatakan bahwa yang namanya Tragedy itu berakhir dengan sedih (sad ending).
Kemudian Sebuah tragedy juga menurut aristoteles harus memberikan Pity&Fear kepada si pembaca. Sangat jelas tergambar bahwa dalam cerita ini memang bisa menimbulkan perasaan kasihan dan iba melihat perjuangan Gatsby yang rela berkorban demi cintanya kepada Daisy. Dan hingga akhirnya Gatsby meninggal dibunuh oleh Wilson dikarenakan dia mengaku bahwa dirinya yang menabrak istri Wilson padahal Daisy lah yang sebenarnya menabrak istrinya tersebut.
Dengan demikian novel “The Great Gatsby” karya F. Scott Fitzgerald ini menurut saya bisa termasuk dalam kategori Tragedi yang disebutkan oleh Aristoteles karena memenuhi syarat-syarat yang dia sebutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar